Kemarin, aku memasuki sebuah taman
Terdapat rumah-rumah yang unik di situ
Ada yang berbentuk Radio, Tv dan buku
Entah mengapa seperti itu dalam benakku
Rumah-rumah itu bagai pasar kaget
Bagaimana tidak? Mereka memanggil aku
Memanggil dengan segala tawarannya
Ditawarkannya apa yang mereka punya
Yah,
Awalnya aku cuek saja
Lalu menjadi penasaran
Hinggaku lihat ada yang tampak beda
Bagaimana aku tak melihatnya beda?
Kalo di rumah itu bisa membuat abadi
Abadi dalam kitab-kitab yang sempat ku intip dari luar
Dan katanya bisa saja lebih dari itu
Hingga akhirnya...
Ku beranikan langkah ini
Ku bulatkan hati ini
Untuk mengetuk daun pintu rumah itu
Perlahan tapi pasti
Aku bertanya rumah apa ini sebenarnya?
Setelah itu ku melangkah kembali ke teras rumahnya
Ku intip kembali apa yang ada di dalamnya
Ku rasa aku yakin masuk rumah ini
Karena terlanjur sampai teras rumah ini
Ku ketuk sajalah pintu coklat rumah ini
Hingga pintu itu terbuka untukku
Tak kusangka
Ternyata rumah ini melebihi apa yang terlihat dari luar
Setelah ku singgahi sebentar saja
Membuatku seakan berkelana kemana saja
Memang rumah ini sederhana
Di dindingnya tergantung kitab-kitab yang penciptanya tlah abadi
Mesin-mesin ketik yang tergeletak yang menjadi saksi keabadian
Dan deritan penyejuk ruangan yang usang
Namun, semua itu mengantarkan penghuninya abadi
Abadi dalam karya-karyanya
Abadi dalam ruangnya sendiri
Bahkan abadi di mana saja ia berdiri
Ku rasa ini rumahku kali ini
Di sini rumah sederhana
Rumah dengan segala hiruk pikuknya
Ya, Rumah kita semua
Terdapat rumah-rumah yang unik di situ
Ada yang berbentuk Radio, Tv dan buku
Entah mengapa seperti itu dalam benakku
Rumah-rumah itu bagai pasar kaget
Bagaimana tidak? Mereka memanggil aku
Memanggil dengan segala tawarannya
Ditawarkannya apa yang mereka punya
Yah,
Awalnya aku cuek saja
Lalu menjadi penasaran
Hinggaku lihat ada yang tampak beda
Bagaimana aku tak melihatnya beda?
Kalo di rumah itu bisa membuat abadi
Abadi dalam kitab-kitab yang sempat ku intip dari luar
Dan katanya bisa saja lebih dari itu
Hingga akhirnya...
Ku beranikan langkah ini
Ku bulatkan hati ini
Untuk mengetuk daun pintu rumah itu
Perlahan tapi pasti
Aku bertanya rumah apa ini sebenarnya?
Setelah itu ku melangkah kembali ke teras rumahnya
Ku intip kembali apa yang ada di dalamnya
Ku rasa aku yakin masuk rumah ini
Karena terlanjur sampai teras rumah ini
Ku ketuk sajalah pintu coklat rumah ini
Hingga pintu itu terbuka untukku
Tak kusangka
Ternyata rumah ini melebihi apa yang terlihat dari luar
Setelah ku singgahi sebentar saja
Membuatku seakan berkelana kemana saja
Memang rumah ini sederhana
Di dindingnya tergantung kitab-kitab yang penciptanya tlah abadi
Mesin-mesin ketik yang tergeletak yang menjadi saksi keabadian
Dan deritan penyejuk ruangan yang usang
Namun, semua itu mengantarkan penghuninya abadi
Abadi dalam karya-karyanya
Abadi dalam ruangnya sendiri
Bahkan abadi di mana saja ia berdiri
Ku rasa ini rumahku kali ini
Di sini rumah sederhana
Rumah dengan segala hiruk pikuknya
Ya, Rumah kita semua
Komentar
Posting Komentar