Aku ada maka aku tiada
Aku tiada maka aku ada
Dua kalimat yang secara sepintas hanya kata-katanya saja ditukar posisinya. Bisa bermakna sama saja. Tidak ada bedanya. Tetapi coba dipikirkan kembali! Dua kalimat itu bisa bermakna beda.
"Aku ada maka aku tiada" dan "Aku tiada maka aku ada" ini perkataan dari orang kedua kepada orang pertama. Orang pertama yang kadang ia memandang sebelah mata keberadaan tapi berakhir pada penyesalan.
Jika berhasil memaknai berbeda, berarti sadar akan sebuah kehadiran. Kehadiran apa saja, entah seseorang, kesehatan, benda atau apa saja. Tapi belum tentu kita sadar sesungguhnya. Terkadang kita memandang sesuatu sebelah mata bahkan tiada.
Entah, apa sebabnya. Bisa saja lupa akan keberadaan sesuatu yang sangat berharga. Atau memang benar-benar sengaja melupakan.
Namun, sebaliknya ketika tiada rasa penyesalan itu ada. Sebab menyesal menganggap dia ada. Banyak pertanyaan mengapa akan muncul di benak kita. Mengapa aku tidak menanyakannya? Mengapa aku tidak menjaga kesehatan? Mengapa aku tidak menggunakannya dengan baik? Dan mengapa-mengapa lainnya.
Iya, menyesal. Sebab telah kehilangan keberadaannya. Nanti, esok atau kapanpun itu belum tentu bisa mendapatkan yang sama dan sesempurna yang disesali.
Jadi, semoga saja kita sadar "aku" ada di sekitar kamu dan dia.
Yogyakarta, 27 Desember 2020
Komentar
Posting Komentar