Terjebak Dalam Koma


Perkara hati selalu ada saja yang membuat bimbang. Sampai-sampai raga ini terombang-ambing dalam keraguan, bimbang dan segalanya yang tak pasti. Perkara apa pun itu bisa membuat terombang-ambing pasrah. Iya, sebenarnya tau apa tujuannya, keamana akan berlabuh. Tapi ada perkara lain yang membuat terhenti di tengah samudra.

Pekara waktu misalnya. Bisa saja hatimu luluh kala itu lalu kalah dengan waktu yang berjalan dan waktu bersamanya lebih banyak dengan hal-hal yang selalu diulang hingga menjadi kosong. Menjadi ruang hampa hingga akhirnya mengatakan padanya "Oke, kita coba rehat dulu. Semoga saja kita bisa kembali lagi dengan lebih baik." Mungkin saja itu pilihan diri atas pertanyaan hati mau dibawa kemana setelah rehat. Lagi-lagi karena waktu renggang tercipta karena pernyataan itu. Mungkin waktu itulah yang baik untuk sadar dan meluruskan niat batin yang melenceng.

Setelah pernyataan itu, cerita dan gelisah tak lagi tersampaikan kepadanya perlahan lalu memudar. Tapi apakah tidak bercerita atau mengeluh? Tetap saja bercerita dan mengeluh tetapi ada bedanya. Beda pada ruang untuk melegakan. Ada filter yang lebih sebelum diceritakan dibanding sebelum pernyataan itu terucap. Siapa yang melihat dan merespon pun mungkin lebih terbuka. Wajar saja jika memfilter.

Sayang, cerita-cerita yang terhambat oleh filter itu. Kemungkinan terbesarnya hanya akan ia pendam atau ia ceritakan sendiri pada dirinya. Kemungkinan kecilnya ia olah menjadi bentuk lain namun berangkat dari cerita dan kegelisan yang tak tersampaikan. 

Ya, tak salah. Itu pilihan. Mungkin hingga nanti memang kembali bertemu seperti harapan dalam pernyataannya. Kembali lagi dengan lebih baik bersama orang yang sama. Tapi entah kapan itu. Belum pasti. Semoga saja waktu yang tepat segera tiba.

Yk, 18 Febuari 2021

Komentar