Asli Mana?


“Asli mana?”

 

Sebuah pertanyaan basa-basi (mungkin) yang menanyakan asal ketika perkenalan. Sampai kita mengatakan sebuah nama tempat. Entah kota/kabupaten, provinsi, kecamatan, dan sebagainya.

 

Mungkin pertanyaan itu tidak membawa masalah bagi orang yang secara garis kekeluargaan berasal dari tempat yang sama. Baik dari garis ibu dan bapak. Setidaknya masih satu provinsi. Dan ia lahir di daerah yang sama pula.

 

Lantas bagaimana seorang yang secara kekeluargaan dari bapak dan ibu berasal dari daerah yang berbeda? Apa lagi daerah tersebut berjauhan. Asli mana dia?

 

Bagaimana dengan seorang yang lahir tidak di kampung orang tuanya? Besar pun di kota tempat orang tuanya merantau. Asli mana dia?

 

Pertanyaan “Asli mana?” tidak salah namun kurang tepat. Bagaimana jika pertanyaan itu kita ganti “Asalmu dari mana?”? Lebih jelas bukan?

 

Pemilihan kata mungkin membuat orang berpikir untuk menanggapinya. Sehingga alangkah lebih baik menggunakan pilihan kata yang tidak membuat berpikir lebih lama.

 


Mungkin pertanyaan seperti “Asli mana?” seakan sudah menjadi hal yang biasa. Hal ini karena kebiasaan lisan dan sama-sama paham.

 

Kata “Asli” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V memang memiliki makna tempat atau asal. Sementara, “Asal” memiliki arti keadaan seperti tempat, wujud, rupa, dan sebagainya.

 

Untuk menanyakan asal seseorang sepertinya lebih tepat menggunakan kata “asal”. Selain itu, “asal” pun lebih pas untuk menanyakan tempat.

 

Jika, kata “asli” kurang tepat karena mungkin saja orang yang kita tanyai ia campuran atau tidak lahir dan besar di tempat orang tuanya.

 

Jadi, sekiranya lebih tepat dari mana seseorang, lebih baik menggunakan “Asalmu dari mana?” atau jika ingin lebih baik lagi “Berasal dari mana kamu?”

 

Semarang, 14 Februari 2022

Komentar