Punya ayang atau
pacar tampaknya menjadi hal yang menjadi “strata sosial” di kalangan anak muda.
Para jomlo dianggap tidak memiliki support sistem, kemana-mana sendiri,
belum serius menjalin hubungan, dan sebagainya.
Seakan memiliki
ayang adalah kesempurnaan untuk menuju hubungan yang lebih serius. Namun, ada
hal yang membuat memiliki ayang itu bermasalah, seperti si doi protektif, tak
bisa bebas, mungkin saja akan renggang sama teman atau sahabat, dan sebagainya.
Tetapi hal-hal itu tergantung bagaimana diri kita dan doi. Mana tahu hal-hal
seperti itu bisa diselesaikan baik-baik dengan saling memahami.
Lantas kenapa sih
masih jomlo? Bukannya tak suka dengan lawan jenis. Tentu bagi anak muda pernah
suka dengan lawan jenis. Tak berani mengungkapkan? Mungkin saja iya. Atau
karena pilah-pilih dan terlalu memikirkan kriteria? Ini sih balik lagi ke diri
kita sendiri.
Lantas apa
jawaban yang bisa menjawab kenapa tidak punya ayang saat ini?
1.
Lebih bebas
Iya, bisa bebas dan tidak ada yang “mengekang”. Tak harus mengabari doi kita
mau kemana, ngapain, dengan siapa, dan sebagainya. Bebas bisa jalan bersama
teman siapa pun itu. Pilihan diri sendiri ialah benar-benar pilihan. Tak ada
orang lain yang mengatur. Lagi pula ayang siapa ya? Kok mau diatur ayang? Beda
halnya ketika sudah menjalin hubungan yang sah, tentu ada aturannya dan
membicarakannya.
2.
Tak ada
biaya untuk ayang
Bagi para jomlo tentu saja biaya untuk ayang tidak ada. Beda halnya jika
punya ayang yang ada biaya traktir doi, jalan sama doi, kado tuk doi, dan
sebagainya. Mungkin begitu kan? Tetapi jika jomlo biaya itu bisa digunakan
untuk kebutuhan pribadi dan biaya senang-senang sendiri.
3.
Kata siapa jomlo kesepian?
Jomlo tentu bisa berteman dengan siapa saja. Ini ada kaitannya dengan
kebebasan sebab bisa berteman dengan siapa dan saja di mana saja. Seorang jomlo
mungkin memilih menjadi teman dekat atau sekadar sahabat. Walaupun pertemanan dengan
lawan jenis mungkin saja akan ada rasa suka. Kata siapa seorang jomlo ga punya teman
cerita atau support sistem? Nyatanya seorang jomlo bisa dapat dari teman.
4.
Menjaga hati
Hati-hati main hati jika ingin tak sakit hati. Tampaknya kalimat itu benar.
Bukan hanya menjaga hati diri sendiri tetapi hati orang lain. Jatuh hati
memanglah indah. Tetapi patah hati sepertinya hal yang amat-amat sakit.
Menjadi
seorang jomlo mungkin saja tak akan sakit hati, disakiti, dan menyakiti hati. Ya,
paling kalah cepat saja dan “cemburu” mungkin(?).
Namun, hal-hal
tersebut sebenarnya tergantung diri kita sendiri. Kita tentu punya alasan memiliki
ayang atau tidak. Perlu hal yang disadari pula ada risikonya ketika memiliki
ayang atau tidak.
Mungkin saja
menjadi jomlo ialah menyiapkan banyak hal untuk masa ketika memilih untuk tidak
jomlo lagi bersama doi yang dalam hubungan yang sesungguhnya.
Komentar
Posting Komentar