Kala senja di tepi pantai, aku memandang laut lepas tanpa tepi. Memandang jauh cakrawala yang memisahkan lautan dan langit.
Langit sore itu tampak cerah nyaris tak ada awan. Riak-riak di lautan membuat pantulan sinar jingga matahari menari lemah lembut harmonis dengan suara deburan ombak.
Aku ke tepi pantai sore ini hanya ingin berbicara dengan diri sendiri. Bercerita tentang berbagai hal. Melarungkan segala penyesalan. Aku pasrah ditatap samudra dan langit yang makin mendekati malam makin elok.
Sebab dan akibat dari masalahku ditemukan dalam dialog senja ku.
Langit perlahan tak lagi berwarna
jingga. Lautan lepas dan langit kini tak ada perbedaan, mulai menghitam gelap. Deburan
ombak menyapu sisa-sisa lara yang ku larungkan.
Keriuhan deburan ombak bagaikan lambaian tangan yang menyambut kepergianku dari pantai itu. Deburan ombak pun seakan berteriak kepadaku, “Jangan kembali lagi ke sini jika laramu belum hampir memuncak! Aku akan selalu ada.”
Komentar
Posting Komentar