Sega berkat, takjil gratis, atau apa pun segalanya yang jenis terkadang menjadi alasan kita mendekat ke tempat ibadah atau tempat yang memberikan itu. Namun, apakah kita pernah merenungi mengapa kita mengambil atau berharap mendapatkan hal itu?
Kalau kita pikir kita perlu meluruskan niat saat menuju tempat ibadah, apakah kita tujuannya untuk urusan vertikal kepada Sang Rab? Ataukah memang untuk urusan perut? Keduanya tidak salah. Sebab boleh jadi dengan perut yang terisi kita khusyuk saat berhubungan dengan Yang Pantas Disembah.
Namun, pernahkah kita pikirkan lagi, apakah kita pantas mengambil sebungkus, sebuah, atau secuil apa yang tersaji untuk diambil siapa pun? Boleh jadi kita masih punya rezeki yang cukup untuk mengisi perut kita bahkan bisa saja kitalah yang memberi sega berkat atau takjil gratis itu.
Kalau pun memang kita hanya pas-pasan untuk makan akantetapi tak dapat memberi, sepertinya kita masih bisa bersedekah melalui sega berkat atau takjil gratis itu. Iya, tanpa serupiah pun kita bisa memberi.
Dalam matematika ada pembahasan peluang. Peluang itu soal jumlah yang tersedia dengan jumlah yang mengharapkan suatu barang. Semakin sedikit yang mengharapkan, semakin besar pula peluang seorang mendapatkan. Semakin banyak yang mengharapkan, semakin kecil pula peluang seorang mendapatkannya.
Dengan begitu, kita misalkan sajian gratis hanya tersedia 30 sajian akantetapi yang mengharapkan 100 orang. Tentu boleh jadi sangat banyak orang yang tak mendapatkan. Namun, bila dengan jumlah yang sama akan tetapi yang mengharapkan hanya 35 orang, hanya sedikit yang tak mendapatkan.
Dari hal itu, bila kita masih merasa cukup mungkin ini salah satu cara bersedekah kita dengan memperbesar peluang orang lain. Boleh jadi dengan kita tak turut mengharapkan dan mengambil, boleh jadi seorang yang benar membutuhkan bisa menikmati makan siang atau berbuka puasa dengan tenang sama seperti kita.
Namun, sega berkat, takjil gratis, atau hal lainnya yang sama dapat menyelamatkanmu pada saat-saat terdesak, kita tak salah bila turut mengharapkan dan mengambil.
29 Maret 2024
Komentar
Posting Komentar